diskusi.tech (beta) Community

loading...
Cover image for Efek Einstellung dan Pengaruhnya dalam Proses Pemecahan Masalah

Efek Einstellung dan Pengaruhnya dalam Proses Pemecahan Masalah

jason profile image Jason Wihardja Updated on ・4 min read

Teka-teki Wadah Air

Pada tahun 1942, ada sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti dari Departemen Psikologi di Institut Politeknik Rensselaer bernama Abraham S. Luchins.

Pada riset yang dilakukannya, Luchins memberikan sebuah tantangan klasik dimana para peserta diberikan 3 buah wadah air, masing-masing dengan kapasitas air berbeda. Para peserta kemudian diminta untuk mengisi atau mengosongkan ketiga wadah tersebut sehingga pada akhirnya didapatkan sejumlah air dengan volume yang sudah ditentukan sebelumnya.

Ilustrasi Tantangan Pada Riset Luchins

Seperti contoh pada ilustrasi diatas, untuk mendapatkan air sejumlah 100ml, maka yang perlu dilakukan adalah pertama-tama tuang air ke dalam wadah B sampai penuh. Berikutnya tuang air dari wadah B ke wadah A sampai penuh sehingga pada wadah B hanya tersisa 106ml air. Selanjutnya tuang air dari wadah B ke wadah C dan kosongkan wadah C sebanyak 2 kali sehingga sekarang air yang tersisa hanya 100ml. Bila kita ekspresikan cara penyelesaian ini dalam bentuk rumusan, maka kita bisa tuliskan sebagai "Hasil = B - A - 2C".

Para peserta kemudian diberikan beberapa kali kesempatan menyelesaikan tantangan ini dengan ukuran wadah berbeda tetapi solusinya selalu mengikuti pola rumusan yang sama, yaitu "Hasil = B - A - 2C". Pada akhirnya setelah melalui beberapa kali iterasi, para peserta diberikan sebuah situasi dimana terdapat solusi yang lebih pendek daripada solusi yang sebelumnya.

Ilustrasi Ketika Terdapat Solusi yang Lebih Singkat

Yang menarik dari percobaan ini adalah banyak dari para peserta yang masih cenderung menyelesaikan masalah ini dengan cara yang sebelumnya. Padahal terdapat solusi yang lebih mudah untuk mendapatkan 22ml air dengan rumus "Hasil = A + C".

Fenomena ini kemudian dikenal sebagai "Efek Einstellung", yaitu kecenderungan manusia untuk memberikan solusi yang sama apabila menemui masalah yang mirip dengan apa yang sudah pernah dihadapi sebelumnya tanpa berpikir panjang atau lebih lanjut.

Pelajaran yang Didapat

Mungkin banyak dari kita yang bertanya, apa hubungannya riset ini dengan aktivitas kita sehari-hari di dunia teknologi informasi?

© Prykhodov | Dreamstime.com

Sebagai contoh, kebanyakan dari kita tentu pernah berkomunikasi dengan orang lain secara daring, baik dalam konteks pekerjaan maupun pergaulan sehari-hari. Apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, kebanyakan dari kita tidak lagi saling bertatap muka.

Dengan berkurangnya kesempatan bertatap muka, maka sekiranya peluang untuk terjadinya salah paham atau miskomunikasi menjadi lebih tinggi, termasuk di situasi ketika kita sedang dalam proses pemecahan masalah. Dan tentunya dari sekian banyak penyebab kesalahpahaman seperti ini mungkin Efek Einstellung adalah salah satunya.

Dalam pengalaman pribadi saya, Efek Einstellung ini sering saya amati terjadi di percakapan secara daring berupa chat. Sebagai contoh, mari kita lihat penggalan percakapan ini.

<Alessandro> Teman2, ada yg tau ga caranya dapetin 3 karakter terakhir sebuah string?

<Isabella> Pake substring aja. Contohnya:
var str = "Ngopi yuk";
var tigaTerakhir = str.substring(str.length - 3);

<Alessandro> Oke, gw coba dulu ya. Makasih Bel.


-------- 10 Menit Kemudian --------


<Alessandro> Eh bel, yg tadi kalo string nya kadang2 gw butuhnya 3 karakter terakhir, tapi kadang2 bisa juga 2 atau 4 karakter terakhir. Gimana ya caranya?

<Isabella> Memang yang menentukan berapa nya apa, ndro?

<Alessandro> Karakter tertentu

<Isabella> Berati lo harus find untuk cari indexnya dulu
<Isabella> Dari situ akan ketahuan dia posisinya dimana

<Alessandro> Siap


-------- 15 Menit Kemudian --------


<Alessandro> Gimana ya caranya supaya kalo string di find ketemunya yang terakhir?

<Nikolai> Eh, gimana2 maksud lo?

<Alessandro> Gini mas, misalnya ada string isinya "shortcut" saya find "t" ketemunya index "t" yang belakang, bukan yang setelah "r"
<Alessandro> Tadi pake cara yg Isabella ketemunya malah yg pertama

<Nikolai> Oh, kalo mau terakhir pakenya lastIndexOf

<Alessandro> Oke, makasih bro

<Nikolai> Memang sebetulnya lo mau ngapain sih??
<Nikolai> Kok kayaknya ribet banget

<Alessandro> Jadi gini, gw punya string, isinya path ke file.
<Alessandro> Gw mau cek, apakah file ini pdf atau bukan, nah jadi diliat dari 3 karakter terakhir dong
<Alessandro> Eh ternyata string yg gw cek isinya kadang2 belakangnya "js", kadang2 "html"
<Alessandro> Jadinya gw perlu tau posisi titiknya dimana supaya tau substring berapa
<Alessandro> Eh, apesnya gw lg, ternyata filenya ada yg pake titik banyak juga, misalnya "sample.test.js"
<Alessandro> Makanya tadi gw nanya caranya dapetin yg terakhir

<Isabella> Jadi sebenarnya yg selama ini lo cari extension file?

<Alessandro> Iya, bel

<Nikolai> Ya ampun, ndro. Kenapa ga dari tadi lo bilang
<Nikolai> Kalo gw tau lo nyarinya extension kan di node.js ada modul namanya 'path'
<Nikolai> Tinggal path.extname(str) doang harusnya
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Penggalan percakapan ini memang hanya karangan saya saja. Tetapi kemungkinan besar kita pernah atau bahkan sering berhadapan dengan situasi yang mirip seperti percakapan diatas.

Dari percakapan diatas, bisa kita lihat bagaimana Alessandro cenderung untuk menggunakan solusi substring untuk memecahkan masalahnya. Kita boleh berandai-andai bahwa sebelumnya Alessandro mungkin pernah menemui beberapa masalah yang mirip dan solusinya memang menggunakan substring. Hal ini menyebabkan terbentuknya sebuah pola sehingga Alessandro, dengan tanpa berpikir panjang, mempercayai bahwa solusi untuk masalahnya kali ini juga adalah dengan substring.

Celakanya lagi, masalah sesungguhnya yang ia hadapi tidak terekspresikan dengan baik di awal percakapan sehingga menyebabkan hampir 30 menit waktu terbuang sia-sia untuk mengerjakan solusi yang salah.

Apa yang bisa kita lakukan?

Dari sini kita bisa belajar bahwa Efek Einstellung memiliki dampak merugikan bagi proses pemecahan masalah. Selain dari waktu yang terbuang sia-sia, masalahnya pun berpotensi dipecahkan dengan cara yang kurang optimal.

Agar tidak terjebak didalam Efek Einstellung ini, maka ada beberapa hal yang kita bisa lakukan. Pertama, ada baiknya bila kita tetap berpikiran terbuka.

Kedua, bertanyalah sesekali kepada diri kita sendiri, "Mengapa saya melakukan ini? Apa masalah yang sesungguhnya sedang saya coba pecahkan?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa menjadi pengingat bagi kita agar dapat melakukan mental backtrack sejenak dan melihat sekeliling apakah ada solusi lain yg berpotensi lebih unggul dibandingkan yang sedang kita coba saat ini.

Ketiga, berikanlah konteks ketika kita hendak bertanya kepada rekan-rekan kita. Bantulah mereka untuk memahami situasi yang sedang kita hadapi agar mereka juga bisa membantu kita dengan lebih baik. Begitupun kita ketika sedang menerima pertanyaan dari rekan kita. Cobalah untuk menggali lebih dalam mengenai situasi yang rekan kita hadapi.

Harapan saya melalui artikel ini adalah kedepannya kita dapat mengenali bahwa Efek Einstellung ini nyata dan sangat mungkin terjadi dalam situasi sehari-hari. Dengan melakukan ketiga hal diatas, semoga kita bisa terhindar dari jebakan Efek Einstellung dan akhirnya bisa memecahkan masalah dengan lebih efektif.

Selamat mencoba!

Discussion

pic
Editor guide