Ada 2 teknik yang bisa digunain untuk ngelola pekerjaaan, yaitu Waterfall dan Agile. Keduanya punya pro dan kontranya masing-masing. Terus, buat ngembangin software, harus pake yang mana ya?
Waterfall
Tahapan kerjanya dilakukan dengan selangkah-demi-selangkah: mendetailkan requirement -> mengerjakan -> testing -> serah-terima.
Kelebihannya, karena teknik ini didasarkan blueprint, Waterfall cocok digunain dalam proses pengembangan yang produknya sulit direvisi setelah dibuat seperti pada pembangunan gedung, jembatan, atau proyek event.
Agile
Berkebalikan dengan Waterfall yang tahapan kerjanya dilakukan dengan bertahap, pada teknik Agile, apa yang akan dikerjain bisa berubah di sepanjang pengembangan.
Karena itu, pengembangan software lebih cocok menggunakan Agile daripada Waterfall. Karena software mudah direvisi.
Teknik Agile juga sukses dalam ngurangi 2 masalah ini pada proses pengembangan software di taun 90-an:
- Software gagal pake
- Programer burn-out
Dan saat lahir di taun 90-an tersebut, teknik Agile membawa 5 hal yang paling revolusioner:
- Konsep rilis pertama yang minimal (MVP)
- Rilis yang cepat & sering
- Fitur yang berlandaskan riset UX
- Estimasi tidak jadi deadline
- Test-Driven Development (TDD)
Saat ini, ada 3 teknik Agile yang populer dan banyak dipake, yaitu: Scrum, Kanban, dan XP.
Teman-teman yang mau tau lebih lanjut soal Waterfall dan Agile lebih dalam, bisa belajar dari Rizky Syaiful (Pendiri Agile Campus & Tiga Pilar Agile) yang akan berbagi di Kode Nol hari ini.
Rizky juga akan ngejelasin soal 5 hal revolusioner dalam Agile, pengalamannya terkait penerapan Waterfall dan Agile, cara kerja Scrum/Kanban/XP, serta banyak lagi :)
Dengar di bit.ly/kodenol21.
Di antara teknik yang ada, kalo teman-teman pada suka pake yang mana? Waterfall, Scrum, Kanban atau XP nih? Share juga yuk alasannya di comment :)
Podcast Kodenol adalah serial podcast yang membahas informasi seputar teknologi dan startup dengan mendatangkan narasumber ahli sebagai pembicaranya. Jangan lupa dengarkan seluruh episode podcast Kodenol di Spotify atau Apple Podcasts atau Google Podcasts dan bergabung dengan komunitas Kodenol di Telegram.
Discussion