Berdasar coba riset-riset lagi lisensi pustaka publik dari
https://wiki.openmod-initiative.org/wiki/Choosing_a_license
http://billpatrianakos.me/blog/2016/07/28/why-i-use-the-mit-license/
Sebaiknya bagaimana kita memilih lisensi OSS yang ramah terhadap pengembangan tapi menjaga value di tempat perusahaan kita sekarang?
Semisal aku membuat library di perusahaan bekerja sekarang (A, dan produknya komersil) yang ternyata bisa dikembangkan jadi publik. Tapi tidak boleh dipakai tempat lain sebagai commercial/closed source tanpa atribusi. Kira-kira lisensinya apa? Atau baiknya dari lisensi semisal GPL/MIT itu konsekuensinya apa?
Discussion
Jujur, untuk kasus ini saya juga bukan pakar. Tapi selama ini preferensinya pakai Apache 2.0 kalau rilis OS project.
Ada beberapa alasan, diantaranya Apache 2.0 lebih detil untuk urusan paten (lebih komplit, sedikit ruang untuk interpretasi) dan eksplisit menyebutkan pengguna tidak boleh menggunakan nama perusahaan pembuat software untuk keperluan apapun terkait software tersebut.
Referensi:
Setuju sekali, untuk proyek dinaungi sebuah organisasi/lembaga, saya juga suka dengan lisensi Apache 2.0.
Tetapi untuk proyek pribadi, saya cenderung lebih "bebas" hehe. Kadang lisensi MIT/BSD, kadang juga sekalian GPL.